Inilah Cara Menghitung Bunga Deposito yang Tepat

dicky

03 April 2024

Cara menghitung bunga deposito perlu kamu ketahui, apalagi jika deposito merupakan salah satu investasi yang memang kamu pilih. Jika masih bingung bagaimana melakukan cara penghitungannya, simak artikel berikut ini dengan seksama.

Apa yang dimaksud dengan deposito?

Deposito merupakan tipe simpanan di bank dengan sistem penyetoran dan penarikannya hanya bisa dilakukan pada jangka waktu tertentu. Nasabah hanya perlu menyetor sejumlah dana di awal dan kemudian menunggu waktu jatuh tempo (tenor) agar bisa mencairkannya.

BACA JUGA: Cara Menghitung Diskon Saat Belanja

Apakah mungkin mengambil dana sebelum waktu jatuh tempo? Tentu saja bisa. Akan tetapi, tindakan itu tidak disarankan. Sebab pengambilan dana sebelum waktunya akan dikenakan tarif denda. Bunga yang diperoleh pun masih berjumlah sedikit, atau bahkan tidak dapat sama sekali.

Berapa jumlah setoran awal untuk deposito?

Setiap bank tentu memiliki aturan yang berbeda-beda. Akan tetapi, rata-rata bank memulainya dari kisaran Rp5.000.000 hingga Rp10.000.000. Bank digital malah menawarkan angka yang relatif lebih kecil, hingga Rp1.000.000.

Sayangnya, terdapat jumlah maksimal dalam simpanan deposito, yaitu 2 miliar rupiah. Jika saldo telah mencapai lebih dari nominal tersebut, maka jaminan keamanan yang disediakan oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) tidak berlaku lagi.

Berapa besar suku bunga deposito?

Berapa besar suku bunga deposito?

Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan lain. Data tahun 2020 menunjukkan bahwa suku bunga deposito di bank-bank Indonesia mencapai 3-7,5%. Sedangkan tabungan regular biasanya hanya menawarkan bunga sebesar 1% setiap tahun.

Bagaimana, menarik kan? Kamu bisa melakukan riset terlebih dulu jika hendak memilih produk deposito sebagai salah satu ragam investasi.

Pilihan tenor dari produk deposito

Tenor adalah jangka waktu penyimpanan dana yang bisa dipilih oleh nasabah. Biasanya, jangka waktu yang tersedia ada banyak dari, 1, 3, 6, 9, 12, hingga 24 bulan. Semakin lama tenor, semakin besar pula suku bunga yang biasanya akan Anda dapatkan.

Rumus serta cara menghitung bunga deposito yang tepat

Ada dua cara untuk menghitung kisaran profit yang akan didapatkan lewat simpanan deposito. Pertama, cara penghitungan berdasarkan total pendapatan yang akan didapatkan di akhir jatuh tempo. Kedua, dengan menghitung profit yang akan didapatkan dari suku bunga setiap bulannya.

Dalam penghitungan profit, kamu juga harus memperhitungan rumus pajak atas bunga. Biasanya, setiap produk deposito memiliki nilai pajak yang sama.

Untuk melakukan penghitungan bunga deposito, kamu bisa mengamati simulasinya di bawah ini. Misalnya, kamu melakukan setoran awal sebesar Rp10.000.000 dengan suku bunga deposito 5% sedangkan pajaknya sebesar 20%.

Rumus bunga deposito: Suku bunga x setoran awal x hari(365): 5% x Rp10.000.000 x 365 = Rp500.000

Rumus pajak atas bunga: Besar pajak x suku bunga: 20% x Rp500.000 = Rp100.000 Total profit yang diperoleh: Setoran awal + (jumlah bunga – pajak atas bunga): Rp10.000.000 + (Rp500.000 – Rp100.000)+ Rp10.400.000.

BACA JUGA: Cara Menghitung Dana Darurat: Strategi dan Manfaat

Nah, itulah cara menghitung bunga deposito yang tepat. Jika kamu butuh solusi keuangan untuk kebutuhan mendesak, Easycash yang sudah berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan bisa jadi solusinya.