Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang yang Mudah Dibuat

Praktik meminjam dan meminjamkan sesungguhnya sudah umum. Akan tetapi, jika kamu menjadi Pemberi Dana dan butuh jaminan agar danamu kembali, surat perjanjian hutang bisa jadi solusinya. Bagaimana cara membuatnya? Simak informasinya dalam artikel berikut:
Apa itu Surat Perjanjian Hutang?
Secara singkat, surat perjanjian Hutang adalah dokumen yang dibuat untuk merekam transaksi peminjaman uang, baik dengan maupun tanpa jaminan. Surat ini nantinya akan dijadikan sebagai bukti jika pihak penerima pinjaman mangkir atau enggan melunasi hutangnya.
BACA JUGA: 7 Cara Mengelola Keuangan Usaha Dagang Kecil
Pasalnya, surat hutang piutang berisi pernyataan mengenai hak dan kewajiban yang perlu dilakukan oleh kedua belah pihak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati.
Manfaat Surat Perjanjian Hutang
Mengapa Surat Perjanjian Hutang itu sangat penting? Berikut adalah beberapa alasannya:
Memastikan pihak-pihak yang ikut terlibat
Surat perjanjian hutang biasanya berisi identitas pihak-pihak yang terlibat, baik Pemberi maupun Penerima Dana. Hal ini untuk memastikan peran serta keikutsertaan pihak-pihak tersebut dalam transaksi hutang-piutang.
Sebagai bukti resmi transaksi hutang piutang
Surat perjanjian hutang juga berisi periode serta tanggal jatuh tempo pembayaran pinjaman yang perlu diperhatikan setiap pihak. Dengan begitu, surat ini bisa membantu pihak-pihak yang terlibat untuk mengingat kapan waktu pelunasan yang tepat.
Menghindari risiko kecurangan dan konflik
Surat perjanjian hutang ditandatangani di atas materai. Dengan begitu, jika terjadi konflik di masa depan, pihak yang terlibat dapat dikenai sanksi sesuai kesepakatan dan bisa diselesaikan secara hukum.
Cara Membuat Surat Perjanjian Hutang
Ada tiga pihak yang perlu dilibatkan saat membuat surat perjanjian hutang piutang, yaitu peminjam, pemberi pinjaman, dan saksi. Dalam pembuatan surat perjanjian hutang piutang tidak boleh lupa menuliskan beberapa komponen berikut:
-Tanggal pembuatan surat.
-Identitas pihak penerima dan pemberi pinjaman.
-Nominal pinjaman
-Tujuan peminjaman
-Kesepakatan metode pembayaran
-Tanggal jatuh tempo pinjaman.
-Barang jaminan (jika ada).
-Kompensasi atau bunga pinjaman (jika ada).
-Penyelesaian perselisihan jika ada masalah tertentu selama transaksi.
-Sanksi yang diberikan jika pinjaman tidak dilunasi sesuai dengan ketentuan.
Selain itu, setiap pihak yang terlibat perlu memahami aturan yang berlaku dan membubuhkan tanda tangan di atas m aterai pada surat terkait.
BACA JUGA: Perlu Tahu, Inilah Cara Menghitung Bunga Pinjaman
Nah, itulah contoh surat perjanjian hutang piutang yang mudah dibuat. Jika butuh solusi finansial untuk kebutuhan mendesak, Easycash yang sudah berizin dan diawasi OJK bisa jadi opsi andalan.